cover
Contact Name
Alvi Nur Yudistira
Contact Email
maz.wie@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
redaksi@jppik.id
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan
ISSN : 19786514     EISSN : 26848651     DOI : -
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan kelautan menerima artikel yang memuat hasil penelitian dalam bidang perikanan dalam arti luas. Topik yang dapat dipublikasikan melalui jurnal ini antara lain : penyuluhan perikanan; pemberdayaan masyarakat perikanan; konservasi dan sumberdaya perikanan; sosial dan ekonomi perikanan; budidaya perikanan; pengolahan ikan; pemanfaatan sumberdaya perikanan; penangkapan ikan.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 13, No 1 (2019)" : 8 Documents clear
Dampak Pariwisata Bahari Terhadap Ekosistem Terumbu Karang di Perairan Nusa Penida, Bali Iis Jubaedah; Pigoselpi Anas
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Vol 13, No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Penyuluhan Perikanan Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33378/jppik.v13i1.124

Abstract

Wilayah Perairan Nusa Penida memiliki luas 20.057 ha dengan tingkat keanekaragaman hayati pesisir dan laut yang tinggi serta merupakan sumber mata pencaharian masyarakat setempat terutama dari perikanan dan pariwisata bahari. Terumbu karang merupakan salah satu ekosistem yang cukup potensial serta memiliki keindahan alam yang unik sehingga menarik perhatian wisatawan untuk berkunjung. Namun sekarang menghadapi beberapa ancaman yang cukup serius. Selain kerusakan alami, kerusakan ekosistem terumbu karang juga disebabkan akibat adanya aktivitas manusia. Pengambilan data telah dilakukan pada bulan November 2017. Penelitian bertujuan untuk mengkaji dampak pariwisata bahari terhadap keberadaan ekosistem terumbu karang: menganalisis luasan tutupan terumbu karang, kelimpahan dan biomas ikan. Metode penelitian observasi lapangan dilanjutkan wawancara dengan responden melalui Focus Group Discussion. Data lain yang dikumpulkan diperoleh dengan studi pustaka, dan dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) kawasan konservasi, Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisi dan Laut (BPSPL). Pariwisata bahari di Kawasan Konservasi Perairan Nusa Penida berdampak pada penurunan luasan tutupan karang keras sebesar 4,0%. Demikian juga persentase penutupan karang hidup relatif mengalami penurunan sebesar 2,7%. Namun kepadatan rata-rata ikan karang per hektar mengalami peningkatan dari 1253,6 menjadi 2813,7 individu.ha-1, demikian juga biomasnya rata-rata mengalami peningkatan dari 347,2 kg.ha-1 menjadi 468,1 kg.ha-1.
Identifikasi Potensi Perikanan di Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat Santi Novita Sari; Tatty Yuniarti; Syarif Syamsuddin
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Vol 13, No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Penyuluhan Perikanan Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33378/jppik.v13i1.113

Abstract

Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat memiliki potensi perikanan yang cukup besar. Salah satunya adalah Kecamatan Sindangkasih. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi potensi perikanan meliputi SDA, SDM, kondisi perikanan dan potensi perikanan di Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat. Penelitian menggunakan metode deskriptif dan metode survei. Metode analisis deskriptif ini digunakan untuk data kualitatif yang disajikan dalam bentuk uraian dan tabulasi sederhana seperti tabel, diagram, grafik. Hasil dari penelitian ini yaitu potensi wilayah di Kecamatan Sindangkasih kondisi geografisnya bervariasi dari antara datar hingga bergelombang, ketinggian yang berbeda – beda setiap desa yang ada di Kecamatan Sindangkasih serta memiliki luas lahan yang berbeda- beda dari luas lahan 1,69 ha hingga luas yang paling besar yaitu 6,03 ha. Kecamatan Sindangkasih memilki luas lahan potensial perikanan sebesar 162,83 ha dan lahan aktual perikanan sebesar 147,30 ha. Lahan nyang berpotensi dikembangkan sebagai sebagai usaha budidaya Ikan Gurame adalah lahan pekarangan rumah dan lahan persawahan yang dialih fungsikan sebagai lahan budidaya Jumlah penduduk di Kecamatan Sindangkasih sebanyak 46.734 jiwa. Sebanyak 3.002 jiwa penduduk di Kecamatan Sindangkasih memiliki usaha di bidang perikanan Penduduk yang Sarana dan prasaran sebagai penunjang kegiatan budidaya sudah cukup terpenuhi oleh pemerintah Kecamatan Sindangkasih. Kesimpulan dari penelitian ini adalah luas lahan perikanan yang berpotensi dan dukungan pemerintah yang sudah cukup belum menjadikan kegiatan budidaya perikanan ikan gurame sebagai pekerjaan utama para pembudidaya, namun masih sebagai pekerjaan sampingan dengan anggapan bahwa keuntungan yang didapatkan masih sedikit.
Potensi Usaha Perikanan di Desa Kecamatan Bantargadung Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat Sukma Budi Prasetyati; Nur Baety Alifiani; Lenny S Syafei; Sobariah Sobariah
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Vol 13, No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Penyuluhan Perikanan Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33378/jppik.v13i1.120

Abstract

Proses atau wadah pembelajaran bagi pelaku usaha maupun pelaku utama yang disebut dengan penyuluhan tidak pernah terlepas dari media yang berkaitan dengan teknologi. Media berperan untuk memperoleh data berupa data geografis maupun informasi yang bersifat umum maupun khusus. Media juga yang berperan penting dalam penyampaian inovasi mengenai teknologi dalam bidang perikanan. Adanya perkembangan teknologi, tentunya memudahkan pengumpulan data dan informasi yang berguna bagi kegiatan penyuluhan yang akan dilakukan. Kecamatan Bantargadung merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Sukabumi yang terdiri dari tujuh desa yaitu Limusnunggal, Buanajaya, Bojonggaling, Bantargebang, Bantargadung, Mangunjaya, Boyongsari. Kecamatan Bantargadung memiliki potensi perikanan di bidang pengolahan ikan pindang dan budidaya dengan komoditas utama ikan lele dan nila. Karenanya metoda penelitian ini adalah mengumpulkan, mengolah serta menyusun data perikanan dan menganalisis permasalahan perikanan di Kecamatan Bantargadung. Penelitian ini  dilaksanakan pada tanggal 1-30 November 2018 di Kecamatan Bantargadung. Penentuan sampel menggunakan Rumus Slovin dengan persentase error 20%. Pengumpulan data sekunder dan primer menggunakan dua metode yaitu dengan wawancara menggunakan kuesioner dan observasi langsung ke lapangan. Kecamatan Bantargadung memiliki tujuh desa dengan dua desa yang saat ini kegiatan perikanannya sudah berkembang. Potensi perikanan yang mungkin untuk dikembangkan adalah Pengolahan Ikan Pindang serta budidaya ikan air tawar.
Analisis Permasalahan Usaha Garam Rakyat di Kecamatan Kwanyar Kabupaten Bangkalan Al Farisi Aminuloh; Lilis Supenti; Kamsiah Kamsiah
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Vol 13, No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Penyuluhan Perikanan Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33378/jppik.v13i1.116

Abstract

Kegiatan penelitian ini bertujuan untuk menganalisis permasalahan mengenai (1) karakteristik dan potensi usaha garam (2) sistem produksi tambak garam (3) sistem usaha tambak garam (4) sistem sosial dan penyuluhan tambak garam. Penelitian dilakukan di Kecamatan Kwanyar Kabupaten Bangkalan, pada bulan November 2018. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, wawancara, dan observasi sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kecamatan Kwanyar memiliki ketersediaan air laut sebagai bahan baku pembuatan garam sepanjang tahun sehingga berpotensi dalam usaha tambak garam rakyat; (2) di Kecamatan Kwanyar memiliki permasalahan sistem produksi yaitu kegiatan dipengaruhi oleh musim, usaha tambak garam konvensional hanya dilakukan ketika musim kemarau (3) sistem usaha perikanan di Kecamatan Kwanyar masih belum memiliki lembaga permodalan dan pemasaran yang dapat membantu proses pembangunan skala usaha tambak garam; (4) Belum terdapatnya penyuluhan dan sosialisasi inovasi di bidang usaha garam di Kecamatan Kwayar Kabupaten Bangkalan. Kecamatan Kwanyar memiliki potensi kelautan dalam usaha produksi garam dan permasalahan yang harus segera diselesaikan.
Potensi dan Permasalahan Perikanan Budidaya di Kecamatan Caringin Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat Nadia Ichtifa; Ganjar Wiryati; Pigoselpi Anas
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Vol 13, No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Penyuluhan Perikanan Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33378/jppik.v13i1.121

Abstract

Identifikasi potensi suatu wilayah merupakan salah satu langkah awal untuk menggali data dan informasi yang dilakukan secara partisipatif untuk mengetahui potensi yang dimiliki oleh suatu wilayah. Didukung dengan data yang lengkap dan valid. Metode pengambilan data diperoleh dari data primer dan data sekunder. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive random sampling dengan menetapkan pertimbangan tertentu. Dari jumlah populasi pembudidaya terdapat 24 RTP yang tergabung pada 7 kelompok pembudidaya. Kecamatan Caringin memiliki luas wilayah 3.542,362 Hektar yang terbagi kedalam 9 desa diantaranya terdapat lahan budidaya seluas 39,5 Ha dengan sumber pengairan dari irigasi. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi potensi dan permasalahan perikanan pada sistem produksi perikanan, sistem usaha perikanan dan sistem penyuluhan perikanan di Kecamatan Caringin Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat. Hasil identifikasi menunjukan bahwa kegiatan budidaya di Kecamatan Caringin didominasi oleh pembenihan dan pendederan komoditas ikan nila serta pembenihan ikan lele. Dari teknologi yang digunakan seluruhnya masih bersifat tradisional diatandai dengan tidak adanya pemberian pakan. Produksi pembenihan ikan nila rata rata 72 liter.siklus-1, produksi pendederan ikan nila rata-rata 163.625 ekor.siklus-1 dan produksi pembenihan ikan lele rata rata 1.200 ekor.siklus-1. Alur pemasaran yang digunakan pembudidaya yaitu alur pemasaran semi langsung dan tidak langsung. Kegiatan penyuluhan yang dilakukan penyuluh perikanan di Kecamatan Caringin menggunakan metode anjangsana dan pertemuan kelompok.
Analisis Potensi dan Permasalahan Usaha Perikanan Budidaya di Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat Uidita Octaviola CST; Iin Siti Djunaidah; Walson Halomoan Sinaga
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Vol 13, No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Penyuluhan Perikanan Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33378/jppik.v13i1.119

Abstract

Kecamatan Bungursari memiliki 253.890 m2 lahan perikanan dan sumber air yang berasal dari sungai Cirombang dan Cidungkui. Terdapat 10 kelurahan yang mencangkup wilayah Kecamatan Bungursari. Dimana 4 kelurahan merupakan kelurahan potensial dibidang Perikanan. Salah satu kelurahannya adalah Kelurahan Cibunigeulis yang memiliki luas wilayah seluas 93.330 m2. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi potensi dan permasalahan usaha perikanan budidaya di Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat. Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas umur penduduk Kecamatan Bungursari usia 15-64 tahun sebanyak 67,1 % yang termasuk dalam kategori usia produktif. Sebanyak 41 % masyarakat Kecamatan Bungursari berpendidikan SMP. Terdapat 32 % responden yang berpendidikan SD, 23 % berpendidikan SMA, dan sangat sedikit yang berpendidikan sarjana yaitu 4 %. Tingkat pendapatan Responden di Kecamatan Bungursari rata-rata Rp. 2.538.042.bulan-1. Permasalahan yang terdapat adalah teknologi tradisional, belum ada lembaga penyedia SAPRAS, dan keuntungan masih rendah. Kondisi ini menunjukan bahwa perlu dilakukan identifikasi potensi wilayah untuk meningkatkan sosial ekonomi responden di Kecamatan Bungursari.
Identifikasi Potensi Perikanan di Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran Provinsi Jawa Barat Yeni Nurpajri; Ganjar Wiryati; Ade Sunaryo
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Vol 13, No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Penyuluhan Perikanan Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33378/jppik.v13i1.122

Abstract

Identifikasi potensi suatu wilayah merupakan salah satu kegiatan untuk menggali data dan informasi yang dilakukan secara partisipatif. Sektor kelautan dan perikanan paling banyak melibatkan masyarakat pada setiap kegiatannya sehingga menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi baru dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat. Potensi perikanan tersebar diberbagai daerah termasuk Kecamatan Parigi. Kecamatan Parigi merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Pangandaran yang memilki desa sebanyak 10 desa. Potensi dalam bidang perikananan yang ada di Kecamatan Parigi yaitu budidaya, pengolahan dan penangkapan ikan, karena sebagian besar wilayahnya merupakan wilayah pesisir. Kecamatan Parigi memiliki jumlah RTP sebanyak 294 dan nelayan mendominasi jumlah RTP. Teknologi yang digunakan dalam semua bidang RTP yaitu tradisional, baik budidaya, pengolahan maupun penangkapan. Tujuan penelitian adalah mengumpulkan, mengolah serta menyusun data identifikasi potensi perikanan yang ada di Kecamatan Parigi. Lokasi penelitian dilaksanakan di Kecamatan Parigi pada tanggal 1-30 November 2018. Data yang dikumpulkan yaitu berupa data sekunder dan data primer, dengan menggunakan metode wawancara, kuisioner dengan observasi langsung ke lapangan. Dari 10 desa yang memiliki potensi perikanan tertinggi yaitu 5 desa yang dikembangkan dalam bidang budidaya, pengolahan serta penangkapan ikan.
Persepsi Perangkat Kecamatan dan Perangkat Desa terhadap Keberadaan Waduk : Kasus Waduk Jatigede Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat Nayu Nurmalia; Tuti Susilawati
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Vol 13, No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Penyuluhan Perikanan Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33378/jppik.v13i1.123

Abstract

Waduk Jatigede yang berada di Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat, merupakan waduk terbesar kedua di Indonesia setelah Waduk Ir. H. Juanda (Waduk Jatiluhur). Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi persepsi perangkat desa dan kecamatan terhadap keberadaan waduk dan mengidentifikasi harapan masyarakat terhadap keberadaan waduk Jatigede. Jumlah responden yang digunakan sebanyak 26 orang. Responden merupakan perangkat kecamatan dan perangkat desa bekerja di wilayah Waduk Jatigede yang kecamatan dan desanya terkena dampak pembangunan Waduk Jatigede. Selain banyaknya manfaat, menurut para perangkat tersebut pembangunan waduk Jatigede juga memiliki dampak yang tidak diinginkan terhadap kehidupan masyarakat. Sejumlah permasalahan timbul dengan adanya pembangunan Waduk Jatigede, yaitu masalah ganti rugi, masalah pekerjaan baru bagi OTD, kesiapan OTD untuk dapat menerima pekerjaan yang baru, serta permasalahan ekonomi produktif masyarakat yang telah dilakukan pemerintah.

Page 1 of 1 | Total Record : 8